akuntansi

Sabtu, 15 Mei 2010

PENGEMBANGAN POTENSI DESA

Pada saat ini ijasah SMA sudah tidak da harganya lagi. Banyak para pelajar lulusan SMA yang menjadi pengangguran. Ini dikarenakan banyak pola pembelajaran disekolah tidak sesuai dengen realita yang ada dilapangan. Disekolah hanya diterapkan teori-teori saja tanpa ada penerapan yang khusus dibidang tertentu. Para masyarakat yang lulusan SMA hanya menjadi buruh pabrik atau hanya menjadi kuli kasarnya saja.

Seiring dengan keadaan itu, sangat berpengaruh didesa. Banyak masyarakat desa yang hidjrah ke kota untuk mencari lapangan pekerjaan. Tanpa mempunyai keahlian tertentu mereka mengadu nasip di kota. Akibatnya banyak masyarakat desa yang hanya menjadi gelandangan saja dikota tanpa arah dan tujuan yang jelas.

Mengapa mereka mengenggap dikota lebih baik dari pada pada didesa. Karena didesa tidak ada pekerjaan yang menjanjikan. Jika mereka tinggal didesa mereka hanya menjadi buruh tani yang bekerja pada musiman saja. Yaitu pada awal tanam padi dan pada akhir panen padi. Selebihnya mereka menganggur dirumah dan hanya menungu jika ada yang mempekerjakannya.

Seharusnya desa harus menjadi kekuatan ekonomi, banyak potensi desa yang masih belum termanfaatkan secara maksimal. Banyaknya masyarakat desa yang hidjrah kekota menjadikan sepinya desa. Dan keadaan inilah yang bisa dimanfaatkan sebagai modal untuk membuka lapangan pekerjaan karena sediktnya pesaing atau sedikitnya masyarakat yang membat lapangan pekerjaan.

Untuk itu yang perlu kita gali saat ini adalah mengembangkan kreatifitas agar potensi desa dapat dimanfaatkan secara maksimal. Sehingga masyarakat dapat terserap dari segi pencarian lapangan pekerjaan dan tidak lagi jauh-jauh mengadu nasip di kota yang penuh dengan pertanyaan. Jika pemanfaatan potensi desa itu dapat maksimal maka kemajuan perekonomian di indonesia akan lebih cepat berkembang dengan pesat.

Masalahnya saat ini pengembangan kreatifitas itu didesa masih belum ada wadah yang menampungnya. Pemerintah hanya meminjamkan dana kepada masyarakat kemudian tidak menindaklanjutinya dengan pembekalalan pengetahuan tetang berwirausaha yang baik. Akibatnya pinjaman tersebut digunakan oleh masyarakat bukan untuk berwirausaha tetapi untuk menutupi pinjaman dilain tempat, bisa dikatakan “gali lubang tutup lubang”

Di tingkat perguruan-perguruan tinggi sudah diadakan program kreatifitas mahasiswa (PKM) yang kegiatannya ialah memberikan pembekalan kepada mahasiswa tetang cara berwirausaha. Kemudian mahasiswa dituntut untuk melakukan kegiatan wirausaha itu dengan nyata agar tidak hanya sekedar teori saja melainkan dapat menerapkannya juga. Bagi para mahasiswa yang mempunyai ide wirausaha yang cemerlang akan didanai dan akan diberikan pelatihan khusus sesuai dengan pengembangan wirausahanya. Ini dimasudkan agar kelak mahasiswa yang lulus dapat membuka lapangan pekerjaan sendiri dan bukan mencari pekerjaan.

Jika kegiatan kewirausahaan di perguruan tinggi itu di terapkan dipedesaan, maka tidak menutup kemungkinan potensi desa dapat tergali dengan masksimal. Masyarakat akan lebih kritis menghadapi situasi dan dapat memanfaatkan situasi tersebut untuk kegiatan wirausaha dengan hasil yang lebih menjanjikan dari pada pergi merantau kekota.

Mugkin disuatu desa tertentu kegiatan ini sudah terlaksana tetapi itu hanya sebagian kecil saja. Sedangkan sebagian besar tidak ada sama sekali. Jika pemerintah mau memusatkan pembangunan pada desa, maka pengangguran dikota akan lebih berkurang dan kehidupan perekonomian masyarakat indonesia akan jauh lebih baik.

Antonius danang K

Tidak ada komentar: