BIAYA TENAGA KERJA DAN BIAYA PEMASARAN
PENGERTIAN BIAYA
Definisi menurut Matz Adoph dan Milton Usry pada buku Akuntasi Biaya Perencanaan dan Pengendalian (1994 hal 410)
“Biaya sebagai suatu nilai tukar, prasyarat, atau pengorbanan yang dilakukan guna memperoleh manfaat.”
Menurut Ikatan Akuntasi Indonesia (1995 kerangka dasar, 70 dan 78) memberikan pengertian biaya sebagai berikut :
“Penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntasi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktivas atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanan modal.”
Jadi Biaya adalah suatu nilai tukar, prasyarat, atau pengorbanan yang merupakan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau terjadinya kewajiban yang dilakukan guna memperoleh manfaat.
PENERTIAN BIAYA TENAGA KERJA
Menurut Mulyadi pada buku Akuntansi Biaya (2000 hal 343)
“Tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk, Biaya tenaga kerja adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan biaya tenaga kerja manusia tersebut.”
Menurut Supriyono buku Anuntansi Biaya (1999 hal 453)
“Biaya tenaga kerja adalah semua balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada semua karyawan.”
PENGOLONGAN BIAYA TENAGA KERJA
Menurut Mulyadi buku Akuntansi Biaya (2000 hal 344 dan 345) biaya tenaga kerja dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Penggolongan menurut fungsi pokok dalam organisasi perusahaan, organisasi dalam perusahaan manufaktur dibagi kedalam tiga pokok diantaranya produksi, pemasaran, dan administrasi.
2. Penggolongan menurut kegiatan departemen-departemen dalam perusahaan, biaya tenaga kerja dalam departemen produksi tersebut digolongkan sesuai dengan bagian-bagian yang dibentuk dalam perusahaan tersebut.
3. Penggolongan menurut jenis pekerjaannya, dalam suatu departemen tenaga kerja dapat digolongkan menurut sifat pekerjaannya.
4. Penggolongan menurut hubungannya dengan produk, tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung.
AKUNTASI BIAYA TENAGA KERJA
Menurut Supriyono, buku Akuntasi Biaya (1999 hal 475) pada dasarnya akuntansi biaya tenaga kerja berhubungan dengan pencatatan secara terperinci atas biaya tenaga kerja yang harus diselenggarakan oleh bagian akuntansi keuangan dan akuntasi biaya.
ANALISIS BIAYA PEMASARAN
Perhatian manajemen bergeser ke pemasaran produknya seiring dengan semakin meningkatnya persaingan memperebutkan pasar, karena kegiatan produksi saja tidak akan menjamin dihasilkannya laba, jika pemasaran produk tidak mampu merebut pasar. Manajemen perusahaan manufaktur yang semula memusatkan perhatiannya pada bidang produksi, mulai memperluas perhatiannya pada bidang pemasaran produknya, sejalan dengan itu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memasarkan produk semakin besar proporsinya dari keseluruhan biaya. Oleh karena itu, akuntansi biaya disamping mengolah dan menyajikan informasi biaya produksi, memperluas kegiatannya dalam pengolahan dan penyajian informasi biaya pemasaran, untuk memenuhi kebutuhan manajemen. Dalam arti luas biaya pemasaran meliputi semua biaya yang terjadi sejak saat produk selesai diproduksi dan
disimpan dalam gudang sampai dengan produk tersebut diubah kembali dalam bentuk uang tunai. Kegiatan pemasaran produk dimulai jauh sebelum produk selesai diproduksi. Kegiatan advertensi biasanya mengawali kegiatan pemasaran produk, setelah produk selesai diproduksi, kegiatan pemasaran dilaksanakan melalui serangkaian tindakan berikut ini: penyimpanan produk di gudang, penjualan, pembungkusan dan pengiriman, penagihan dan pencatatan transaksi penjualan. Dengan demikian dalam arti luas biaya pemasaran tidak hanya meliputi biaya penjualan saja, tetapi termasuk di dalammya biaya advertensi, biaya pergudangan, biaya pembungkusan dan pengiriman, biaya kredit dan penagihan, dan biaya akuntansi pemasaran.